Jumat, 02 Agustus 2013

AGAR HADIAH DAN HUKUMAN EFEKTIF



TUGAS MERESUME
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MAKUL TEORI PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu : Wahidin, M.Ag
Description: Description: E:\Eny's collection\picture\logo STAIN.jpg

Disusun oleh :
Zulaikah Sri Wulandari
111-11-097

Jurusan Tarbiyah
Program Study Pendidikan Agama Islam (PAI) 2013
STAIN SALATIGA  Jl. Tentara Pelajar No. 2 Salatiga 50721Telp. (0298) 323706 – Fax. (0298) 323433
web : www.stainsalatiga.ac.id
                                                                  





SPESIFIKASI

Judul Buku      : AGAR HADIAH DAN HUKUMAN EFEKTIF
Penulis             : IRAWATI ISTADI
Penerbit           : pustaka inti 2005
Buku               : xii + 122 hal ; 12x17cm
:






BAB 1
MENCARI METODE
                               
v  Metode perantara
Metode pemberian hadiah sebaiknya menggunakan metode perantara, dalam rangka orang tua dan pendidik menuju kepada proses intrinsik pada diri anak. Manakala sudah nampak hasil munculnya pada dii anak, maka metode ini bisa di akhiri.

v  Bisa Obat Bisa Racun
Supaya  pemberian hadiah dan hukuman bisa menjadi metode yang efektif untuk memotivasi anak agar mau berbuat baik, perlu diperhatikaan syarat-syarat pemberiannya, cara pemberian hingga dosis atau ukuran yang tepat untuk masing-masing anak. Jika keliru melakukanya, hadiah dan hukuman justru berubah fungsi dari obat menjadi racun yang menumbuhkan kepribadian anak.

v  Kesetimbangan Hadiah dan Hukuman
Hadiah harus lebih banyak dari hukuman. Pemberian hadiah didahulukan dan diutamakan, sementara pemberian hukuman diakhirkan dan diminimalkan.

v  Faktor Keseteimbangan Anak, Ibarat Tabungan
‘dosis” tepat pemberian hadiah dan hukuman ibarat sebuah tabungan. Ketika diberikan kepadanya perhatian positif, penghargaan dan hadiah, maka itu sama artinya dengan kita mengisi uang didalamnya, sehingga jumlah tabungan pun bertambah. Sebaliknya saat diberikan kepada anak perhatian negative serta hukuman, secara otomatis akan mengurangi isi tabungan mereka.

v  Memaksimalkan Perhatian Positif, Minimalkan Perhatian Negatif
Memaksimalkan perhatian positif, menuntut kita untuk menangkap basah sebanyak mungkin saat anak berbuat baik, dan sesegera mungkin memberikan penghargaan kepadanya. Sebaliknya jika ditemukan kekurangan dan kesalahan anak, berilah teguran secukupnya, tanpa harus menyertainya dengan omelan panjang lebar dan jangan terlalu cepat memberikan hukuman.

v  Orang Tua pemadam kebakaran.
BAB 2
KETIKA HADIAH DIBERIKAN

Prinsip-prinsip pemberian hadiah:
o   Penilaian didasarkan pada perilaku. Perilaku bisa baik dan bisa salah, namun pelaku senantiasa tetap baik.
o   Harus ada batasnya. Ketika pembiasaan telah tercapai maka pemberian hadiahpun harus dihentikan.
o   Paling baik berupa perhatian. Akan jauh lebih mudah & murah jika orangtua mampu memberikan perhatian sebagai hadiah.
o   Hati-hati dengan uang. Hadiah dalam bentuk uang boleh diberikan kepada anak hanya apabila disertai bimbingan kecerdasan financial untuk pengelolaanya.
o   Distandarkan pada proses, bukan hasil. Proses pembelajaran yaitu usaha yang dilakukan anak adalah merupakan lahan perjuangan yang sebenarnya. Sedangkan hasil yang akan diperoleh nantinya tidak bisa dijadikan patokan keberhasilanya, karena banyak factor lain yang mempengaruhi selain dari pengaruh proses atau usaha saja.
o   Dimusyawarahkan kesepakatanya. Tetap memberikan kesempatan anak untuk diajak berdialog, tetap member kesempatan mereka untuk memilih, tetapi dengan mengarahkanya pada batasan orangtua.
o   Hadiah sesuai rangking yang menyesatkan. Alasanya: motivasi menjadi yang terbaik sudah ada secara fitrah, harga diri=nilai, standar pembanding t5idak akurat.



BAB 3
 KETIKA HUKUMAN DIJATUHKAN

Prinsip-prinsip pemberian hukuman:
§  Dijaga kesetimbangan hukuman dengan hadiah
§  Kepercayaan dulu, baru hadiah
§  Distandarkan pemberianya pada perilaku. Sesuai kesalahan yang dilalkukan anak.
§  Menghukum tanpa emosi
Apabila orang tua dan pendidik memberikan hukuman dengan disertai emosi, justru akan menjadi ketakutan anak sehingga menjatuhkan mental anak.
§  Sudah disepakati sebelumnya
Agar anak siap menerima hukuman dan tak memberontak atau melawan.
§  “pengabaian’ sebagai hukuman teringan
§  Tahapan pemberian hukuman
1.      Memberi nasehat dengan cara dan waktu yang tepat.
2.      Pengabaian
3.      Tahapan fisik
§  Spesifik.
Dalam pemberian hukuman harus dijelaskan secara spesifik agar lebih jelas.
§  Fleksibel
Membuat peraturan yang fleksibel sehingga bisa dipergunakan untuk berbagai kondisi anak sekaligus. Denga fleksibel dapat member pelajaran ke anak bahwa sekecil apapun perbuatan aka nada efeknya.


Bab 4
MEMAHAMI TUJUAN DAN MENYADARI KETERBATASAN

*      Pengendalian Emosi
Kemampuan mengendalikan emosi termasuk salah satu kecerdasan emosi. Berikut tahapan-tahapanya:
1)      Menumbuhkan empati.
2)      Memikirkan manfaatnya.
3)      Minta orang lain menegur dan mengingatkan.
4)      Salurkan kemarahan dengan cara yang benar.

*      Menumbuhkan Motivasi Intrinsik
Seorang anak yang mampu memunculkan motivasi intrinsik, ia akan memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengatur dirinya sendiri sehingga tak tergantung dorongan dan bantuan orang lain. Upaya yang bisa dilakukan:
1)      Memberikan pujian dengan cara yang benar.
2)      Memberikan pemahaman terhadap akar permasalahan sebenarnya.
3)      Tidak memaksa, tetapi terus member motivasi.


KELEBIHAN:
-          Dalam buku di jelaskan banyak contoh kasus.
-           Dijelaskan metode-metode yang efektif.
-          Memberikan penyelesaian masalah.

KEKURANGAN:
Tak dijelaskan pengertian yang mudah dipahami.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar