TUGAS MERESUME
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MAKUL TEORI PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu : Wahidin, M.Ag

Disusun
oleh :
Zulaikah
Sri Wulandari
111-11-097
Jurusan Tarbiyah
Program Study Pendidikan Agama Islam (PAI) 2013
STAIN SALATIGA Jl. Tentara Pelajar No. 2 Salatiga 50721Telp.
(0298) 323706 – Fax. (0298) 323433
web : www.stainsalatiga.ac.id
web : www.stainsalatiga.ac.id
SPESIFIKASI
Judul
Buku : AGAR HADIAH DAN HUKUMAN
EFEKTIF
Penulis
: IRAWATI ISTADI
Penerbit
: pustaka inti 2005
Buku
: xii + 122 hal ; 12x17cm

:
BAB
1
MENCARI
METODE
v Metode
perantara
Metode
pemberian hadiah sebaiknya menggunakan metode perantara, dalam rangka orang tua
dan pendidik menuju kepada proses intrinsik pada diri anak. Manakala sudah
nampak hasil munculnya pada dii anak, maka metode ini bisa di akhiri.
v Bisa
Obat Bisa Racun
Supaya pemberian hadiah dan hukuman bisa menjadi metode yang efektif untuk memotivasi anak agar mau berbuat baik, perlu diperhatikaan syarat-syarat pemberiannya, cara pemberian hingga dosis atau ukuran yang tepat untuk masing-masing anak. Jika keliru melakukanya, hadiah dan hukuman justru berubah fungsi dari obat menjadi racun yang menumbuhkan kepribadian anak.
Supaya pemberian hadiah dan hukuman bisa menjadi metode yang efektif untuk memotivasi anak agar mau berbuat baik, perlu diperhatikaan syarat-syarat pemberiannya, cara pemberian hingga dosis atau ukuran yang tepat untuk masing-masing anak. Jika keliru melakukanya, hadiah dan hukuman justru berubah fungsi dari obat menjadi racun yang menumbuhkan kepribadian anak.
v Kesetimbangan
Hadiah dan Hukuman
Hadiah
harus lebih banyak dari hukuman. Pemberian hadiah didahulukan dan diutamakan,
sementara pemberian hukuman diakhirkan dan diminimalkan.
v Faktor
Keseteimbangan Anak, Ibarat Tabungan
‘dosis” tepat pemberian hadiah dan hukuman ibarat sebuah tabungan. Ketika diberikan kepadanya perhatian positif, penghargaan dan hadiah, maka itu sama artinya dengan kita mengisi uang didalamnya, sehingga jumlah tabungan pun bertambah. Sebaliknya saat diberikan kepada anak perhatian negative serta hukuman, secara otomatis akan mengurangi isi tabungan mereka.
‘dosis” tepat pemberian hadiah dan hukuman ibarat sebuah tabungan. Ketika diberikan kepadanya perhatian positif, penghargaan dan hadiah, maka itu sama artinya dengan kita mengisi uang didalamnya, sehingga jumlah tabungan pun bertambah. Sebaliknya saat diberikan kepada anak perhatian negative serta hukuman, secara otomatis akan mengurangi isi tabungan mereka.
v Memaksimalkan
Perhatian Positif, Minimalkan Perhatian Negatif
Memaksimalkan
perhatian positif, menuntut kita untuk menangkap basah sebanyak mungkin saat
anak berbuat baik, dan sesegera mungkin memberikan penghargaan kepadanya.
Sebaliknya jika ditemukan kekurangan dan kesalahan anak, berilah teguran
secukupnya, tanpa harus menyertainya dengan omelan panjang lebar dan jangan
terlalu cepat memberikan hukuman.
v Orang
Tua pemadam kebakaran.
BAB
2
KETIKA
HADIAH DIBERIKAN
Prinsip-prinsip pemberian hadiah:
o
Penilaian
didasarkan pada perilaku. Perilaku bisa baik dan bisa salah, namun pelaku
senantiasa tetap baik.
o
Harus ada
batasnya. Ketika pembiasaan telah tercapai maka pemberian hadiahpun harus
dihentikan.
o
Paling baik
berupa perhatian. Akan jauh lebih mudah & murah jika orangtua mampu
memberikan perhatian sebagai hadiah.
o
Hati-hati dengan
uang. Hadiah dalam bentuk uang boleh diberikan kepada anak hanya apabila
disertai bimbingan kecerdasan financial untuk pengelolaanya.
o
Distandarkan
pada proses, bukan hasil. Proses pembelajaran yaitu usaha yang dilakukan anak
adalah merupakan lahan perjuangan yang sebenarnya. Sedangkan hasil yang akan
diperoleh nantinya tidak bisa dijadikan patokan keberhasilanya, karena banyak
factor lain yang mempengaruhi selain dari pengaruh proses atau usaha saja.
o
Dimusyawarahkan
kesepakatanya. Tetap memberikan kesempatan anak untuk diajak berdialog, tetap
member kesempatan mereka untuk memilih, tetapi dengan mengarahkanya pada
batasan orangtua.
o
Hadiah sesuai
rangking yang menyesatkan. Alasanya: motivasi menjadi yang terbaik sudah ada
secara fitrah, harga diri=nilai, standar pembanding t5idak akurat.
BAB 3
KETIKA HUKUMAN DIJATUHKAN
Prinsip-prinsip pemberian hukuman:
§ Dijaga
kesetimbangan hukuman dengan hadiah
§ Kepercayaan
dulu, baru hadiah
§ Distandarkan
pemberianya pada perilaku. Sesuai kesalahan yang dilalkukan anak.
§ Menghukum
tanpa emosi
Apabila orang tua dan pendidik
memberikan hukuman dengan disertai emosi, justru akan menjadi ketakutan anak
sehingga menjatuhkan mental anak.
§ Sudah
disepakati sebelumnya
Agar anak siap menerima hukuman dan tak
memberontak atau melawan.
§ “pengabaian’
sebagai hukuman teringan
§ Tahapan
pemberian hukuman
1. Memberi
nasehat dengan cara dan waktu yang tepat.
2. Pengabaian
3. Tahapan
fisik
§ Spesifik.
Dalam pemberian hukuman harus dijelaskan
secara spesifik agar lebih jelas.
§ Fleksibel
Membuat peraturan yang fleksibel
sehingga bisa dipergunakan untuk berbagai kondisi anak sekaligus. Denga
fleksibel dapat member pelajaran ke anak bahwa sekecil apapun perbuatan aka
nada efeknya.
Bab
4
MEMAHAMI
TUJUAN DAN MENYADARI KETERBATASAN

Kemampuan mengendalikan emosi termasuk
salah satu kecerdasan emosi. Berikut tahapan-tahapanya:
1) Menumbuhkan
empati.
2) Memikirkan
manfaatnya.
3) Minta
orang lain menegur dan mengingatkan.
4) Salurkan
kemarahan dengan cara yang benar.

Seorang anak yang mampu memunculkan
motivasi intrinsik, ia akan memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengatur
dirinya sendiri sehingga tak tergantung dorongan dan bantuan orang lain. Upaya
yang bisa dilakukan:
1) Memberikan
pujian dengan cara yang benar.
2) Memberikan
pemahaman terhadap akar permasalahan sebenarnya.
3) Tidak
memaksa, tetapi terus member motivasi.
KELEBIHAN:
-
Dalam buku di
jelaskan banyak contoh kasus.
-
Dijelaskan metode-metode yang efektif.
-
Memberikan
penyelesaian masalah.
KEKURANGAN:
Tak dijelaskan pengertian yang mudah dipahami.
Tak dijelaskan pengertian yang mudah dipahami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar